Sebelum Silat Dimulai, Kiai Terlebih Dulu Ceramah Agama
Silat bukan sekadar beladiri. Juga tidak untuk berolahraga. Sebab silat, juga bisa jadi media syiar agama. Seperti apa?
EFENDI,Jember
![]() |
NGERI-NGERI SEDAP : Pertunjukan Pagar Nusa dibuat masif, dengan tampil tiap akhir pekan secara bergantian dari kampung ke kampung, yang dikonsep seperti sebuah arisan rutin. |
BERGANTIAN adu kekuatan. Pesilat pria dan wanita, mencoba kekebalannya. Berani dibacok, tapi tak luka. Di bakar, tak ada yang melepuh dari kulitnya. Semua tepuk tangan dan takjub dibuatnya.
Mereka ini para pesilat Pagar Nusa di Jember. Sebuah organisasi silat badan otonimi Nahdatul Ulama (NU). Bukan sekadar untuk silat, tapi lebih pada syiar keagamaan.
Kebal, bukan bersekutu dengan jin. Karena semua ilmu kekebalannya, bersumber pada Alquran dan hadist. Sengaja serius melakukan amalan itu, untuk mempertegas, semua bisa terjadi di dunia berkat seizin Allah.
Sebelum bisa kebal, mereka latihan. Bukan mantra yang dibaca. Namun ayat-ayat khusus di Alquran, yang kemudian disebutnya dengan wirian. Tidak cukup itu, mereka para pesilat kebal juga melakukan puasa khusus.
Puasanya, diitung selama 7 hari sebanyak 3 kali berturut-turut. Memang tidak dibuat vulgar. Hanya orang pilihan yang boleh mengamalkan ilmu tersebut. Bahkan, harus ada guru yang khusus mendampinginya.
Ada yang unik dengan pertunjukan silat Pagar Nusa. Setiap mau tampil di hadapan masyarakat, mereka selalu menegaskan, bahwa ilmu kebal yang dimilikinya hanya titipan Allah. Bukan untuk gagah-gagahan. Apalagi sekadar pamer kekuatan. Bahkan, mereka menyebutkan terkutuk, jika ilmu mulai itu dipergunakan untuk kejahatan.
Akui Sebagai Organisasi Silat Yang Unik Tampil
Tidak heran kemudian, setiap menampilkan pertunjukan silat ala Pagar Nusa, selalu ada pemuka agama yang mengawalinya dengan ceramah."Sesuai namanya, Pagar Nusa itu akronim dari pagarnya NU dan bangsa," ujar Fathorrazi, Ketua Pagar Nusa Jember.
Seperti semangat para kiai terdahulu pendiri Pagar Nusa, organisasi ini dijadikan rumah bagi semua aliran silat yang berafiliasi dengan NU. Struktur organisasinya resmi. Bahkan, diakui Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sebagai salah satu anggotanya.
Para pesilat Pagar Nusa, diwajibkan salat lima waktu. Dianjurkan salat sunah. Puasa Ramadan wajib diamalkannya. Paling penting, pesilatnya dipastikan santri pondokan atau sekadar langgaran. Dipilih santri, supaya amanah memegang teguh ilmunya.
Fathorrazi adalah ketua Pagar Nusa Jember yang kesekian. Ketua pertamanya, Kiai Sfyan Sahuri. Bahkan, Kiai Muzakki Syah, pengasuh Ponpes Al Qodiri Jember, juga tercatat pernah memimpin Pagar Nusa Jember.
Organisasi silat yang didirikan 3 Januari 1986 itu, memiliki anggota yang besar. Semisal di Jember, sudah ada 15 ribuan santri yang jadi pesilatnya. "Kuantitas keanggotaan dan kualitas, berdiri imbang di Pagar Nusa," ujarnya.
Bahkan kata Fathorrazi, persatuan silat yang juga diikuti Kapolri Jenderal Tito Karnavian, itu tercatat sebagai persatuan pencak silat yang masuk lima besar nasional."Syiar dan prestasi, menjadi ambisi kami," imbuhnya.
Pengakuan tim juga disampaikan Ketua IPSI Jember, Rasyid Zakaria. Pria yang juga Kepala PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Jember menilai, Pagar Nusa sebagai organisasi silat yang unik. Selain kuat dalam konteks kultural kiai dan ulama, Pagar Nusa, dikenal tak mampan meski harus memegang mercon jumbo yang meledak dengan kerasnya."Saat itu, dia memperagakan dipanggung pasukan berani mati bela Gus Dur," ingatnya.
Keberagaman karakter pertunjukan silat yang ada di Pagar Nusa, dinilai Rasyid zakaria, sebagai kekayaan warisan leluhur sesepuh bangsa. Apalagi katanya, silat merupakan bela diri asli yang lahir dari rahim ibu Pertiwi.
Semakin membuatnya bangga, karena pertunjukkan itu dibuat masif, dengan tampil di setiap akhir pekan, bergantian dari konsep seperti sebuah arisan rutin."Konsep seperti ini yang membuat silat semakin lestari," katanya.
Selain untuk beladiri, olahraga, hingga syiar keagamaan, pertunjukan Pagar Nusa juga mampu menjadi hiburan rekyat. Terlebih saat mempertontonkan, aksi kebal bacok tak mampan, dibakar tak akan hangus."Bisa jadi atraksi kekebalan Pagar Nusa, jadi magnet banyak orang yang menontonnya," terangnya.(rul/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Jumat, 26 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar