Ada yang Bawa Cobek dan Nguleg Sambal Sendiri
Sebagai salah satu destinasi wisata religi baru di Jember, Masjid Roudhotul Muchlisin setiap hari dipadati pengunjung. Tak hanya ingin melihat kemegahannya, tetapi juga ingin merasakan buka puasa di masjid ini.
LINTANG ANIS BENA KINANTI,Jember
![]() |
BUKBER KEKINIAN : Sebuah kelompok ibu-ibu berkunjung ke Masjid Roudhotul Muchlisin untuk buka puasa bersama dan shalat tarawih. |
KUMANDANG azan Asar baru terdengar beberapa menit di Masjid Roudhotul Muchlisin, Kalwates. Usai salat, para takmir masjid tak lantas berleha-leha. Mereka langsung bergerak mempersiapkan takjil dan makanan yang dipersiapkan bagi para musafir dan masyarakat yang hendak berbuka puasa di masjid tersebut.
Panitia memang menyediakan takjil buka puasa bagi jamaah. Namun, tak semua bisa menikamatinya karena hanya yang memiliki kupon yang bisa menerima takjil tersebut,"Kuponnya biasanya diambil mulai jam empat sore," ujar salah seorang panitia yang bertugas di tenda takjil.
Sedangkan di kawasan jamaah wanita, petugas mulai menggelar tikar plastik di bagian belakang masjid. Tujuannya agar karpet masjid yang juga menjadi sajadah tidak terkena kotoran makanan yang dikonsumsi para jamaah yang berbuka puasa di lingkungan masjid.
Setiap Hari Sediakan Ratusan Boks Buka Puasa
Namun, rupanya antusiasme masyarakat yang ingin menikmati buka puasa di Masjid Roudhotul Muchlisin sangat besar. Terbukti dengan hampir tidak adanya tempat kosong yang ditemukan di halaman masjid. Para jamaah tumplek blek di sana, duduk sembari menanti beduk Magrib tiba.
Tak sedikit dari jamaah yang datang dari luar kawasan kota Jember. Seperti rombongan yang datang dari Bangsalsari, yang duduk di salah satu sudut teras masjid. Uniknya, mereka membawa berbagai menu buka puasa dari rumah. Bahkan, mereka membawa cobek dan uleg-uleg dari rumahnya.
Dengan cekatan, rombongan yang didominasi oleh ibu-ibu ini mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk nyambel."Monggo Mbak (Mari Mbak) gabung sini," ajak salah seorang anggota rombongan tersebut. Masyarakat yang datang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga rombongan, dan keluarga besar. Tak sedikit pula anak-anak yang sengaja diajak orang tuanya untuk dikenalkan pada tradisi buka puasa bersama di masjid.
Tak hanya di teras masjid, salah satu keistimewaan lain Masjid Roudhotul Muchlisin adalah tersedianya pujasera yang menyajikan beragam variah makanan disisi utara. Tempat bertajuk Maqha Azzahra Food Corner ini juga tak kalah ramai dipadati para pencari menu buka puasa. Beragam makanan tersedia mulai dari jenis masakan Indonesia hingga Arab, makanan ringan hingga berat.
Memasuki waktu Magrib, mereka yang sudah memiliki kupon langsung mengantri di depan tenda takjil. Sedikit ada 150 kotak nasi yang sudah siap dibagikan di tenda sebelah timur, di dekat pintu masuk jamaah wanita. Belum lagi yang dibagikan di tenda lain, yang didirikan di dekat pintu masuk jamaah pria.
Tak hanya mempersiapkan takjil, sebagian petugas juga menata bagian dalam masjid. Wajar saja, sebab setiap usai salat Asar digelar kajian agama yang diisi oleh para ulama dari berbagai kawasan di Jember. Ini sudah menjadi agenda setiap hari, yaitu kajian agama setiap bakda salat dhuhur dan menjelang Magrib.
Sekretaris takmir Masjid Roudhotul Muchlisin, Drs H Mahrus Mpd menuturkan, kajian keagamaan ini memang menjadi agenda rutin sepanjang bulan Ramadan."Dua kali sehari, yaitu setelah salat Dhuhur dan sebelum salat Magrib, ada ustad atau ulama yang memberikan ceramah kepada jamaah yang datang ke masjid," ujarnya.
Sembari menunggu waktu berbuka, masyarakat juga bisa beriktikaf dan membaca Alquran dari rak-rak yang telah disediakan. Tak dipungkiri, setelah memulai proses pembangunan pada 2014 lalu, bangunan yang awalnya hanya berlapis semen saja kini menjadi ikon destinasi wisata religi baru di Jember. Ini disebabkan desainnya yang megah dan futuristik, tak sama dengan masjid-masjid pada umumnya.
Masjid yang diresmikan secara simbolis pada 15 Mei lalu iniselalu dipadati jamaah dan pengunjung yang ingin tahu kemegahannya. Tidak heran jika masjid ini juga menjadi lokasi favorit swafoto pengunjung yang datang dari berbagai daerah.
Menurut Mahrus, masjid ini mampu menerima jamaah lebih dari 1.500 orang perhari."Itu hanya di bagian dalam saja, belum termasuk jamaah yang salat di teras dan di lantai dua. Kalau ditotal bisa mencapai 2.500," terangnya.(har)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Senin, 12 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar