D I Y

Rusak, pecah, karat, lapuk, sobek, kotor dan sebagainya. Apa yang akan kita lakukan terhadap barang-barang tersebut? Paling gampang ya dibuang di tempat sampah.
Bagi orang yang sedikit pelit, Tidak membuangnya ke tempat sampah namun membuangnya di tukan "ot" yang sering lewat di daerah rumah kita. Tukang beli barang bekas. Harganya pun lumayan daripada terbuang percuma. Bagi orang yang kratif barang-barang tersebut dibuat sesuatu yang berbeda dari fungsi awal barangnya.
Jangan Negatif Thingking pada Barang yang Tak Berguna
Demam kreatif mengolah barang yang tidak terpakai itu dikenal dengan istilah DIY. Singkatan dari Do It Yourself. Memanfaatkan barang yang harusnya dibuang menjadi barang yang berharga adalah sebuah kegiatan yang sangat positif. Dan saya pun melakukannya sudah sejak lama sebelum saya mengenal apa itu DIY.
Karena "sampah" di tempat saya banyak berhubungan dengan alat musik, maka banyak sampah alat musik, maka banyak sampah alat musik yang saya buat DIY. Saya pakai cymbal drum yang sudah pecah untuk saya modifikasi menjadi jam dinding. Dan drum set yang sudah pecah saya buat kap lampu. Gitar yang pecah saya buat rak pernak pernik. Tuts piano saya buat saklar lampu. Dan setiap konsumen datang ke tempat saya banyak yang berkata bagus dan menarik. Sering juga mereka tertarik untuk membelinya.
Di tempat makan, proyek DIY ini paling sering dipakai. Ada tong bekas oli dijadikan meja bar yang tinggi. Ban bekas disulap jadi kursi yang nyaman. Kayu bekas barang kiriman dijadikan sofa yang unik. Tempat nasi dijadikan gantungan kunci. Pipa PVC disambung-sambung jadi dekorasi panggung. Dan banyak lagi yang bisa saudara temui proyek DIY ini.
Dan luar biasanya, waktu saya pergi di Solo di pasar barang-barang bekas. Harga barang yang sudah mendapat sentuhan DIY ini harganya menjadi mahal. Tempat nasi yang harga barunya paling sekitar Rp 30.000, setelah di "karatkan" dan diberi fitting lampu harganya menjadi 5 kali lipat.
Teman saya yang membuat kerajinan tangan decoupage sekarang rajin hunting blek bekas krupuk. Harganya sudah tidak lagi bisa disebut murah untuk barang bekasnya. Dampak dari proyek DIY membuat barang-barang yang sudah layak buang kembali bersinar.
Untuk ide-ide kreatif apa yang bisa saudara lakukan dengan barang bekas tadi , di internet sudah banyak sekali foto, video, dan cara-cara membuat proyek DIY. Monggo saudara bisa coba dan lakukan membuat sesuatu yang murah dan mudah dari botol plastik bekas air mineral misalnya. Bisa jadi apa saja nantinya? Kalau sudah bisa meniru apa yang lain lakukan, cobalah buat hal baru apa lagi yang bisa saudara lakukan dengan bahan botol bekas air mineral yang sama. Ulangi lagi dengan barang-barang sampai yang lain.
Jikalau saudara sudah lulus dalam meng-DIY-kan barang-barang berkategori bekas dan sampah. Mulai naik lagi ke hal-hal yang lain. Lihat dn amati "sampah" apa yang ada didalam pikiran saudara. Hal apa yang membuat saudara terlihat seperti "tidak perlu" dan seharusnya dibuang.
Cari itu perlahan-lahan, sedikit demi sedikit saudara pasti akan menemuinya. Misalnya, jikalau ada saudara yang tidak bisa kalau tidak berbicara kepada orang lain, dan itu cenderung apa yang saudara bicarakan itu "bocor" kemana-mana. Hal rahasia yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke orang lain, malah tidak sadar terungkap. Dan banyak sekali saya menemui type orang "terbuka" seperti ini.
Maka sebaiknya keinginan berbicara dan ngobrol itu disalurkan kedalam hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Misal mulailah berbicara tentang topik masakn yang enak di lingkungan kita. Tetapi emosi bicaranya tinggi, tapi isinya bukan lagi ngegosipin orang lain, isinya lebih ke arah hal yang bermanfaat.
Kalau misalnya masih sering keseleo lidah, di tengah-tengah berbicara mengenai masakan yang enak kadang masih terselip nge-gosipin orang lain itu, gosip yang positif. Misal lagi kalau saudara gosipin teman saudara yang berperut gendut, maka jangan vonis itu karena rakus, suka makan dan sebagainya. Sampaikan saja bahwa dampak dari kesukaan terhadap gula itu berakibat kegemukan.
Suka makan karbohidrat juga bisa gendut, lalu ajaklah teman yang lain sembari menyebut teman yang gendut untuk sebisa mungkin mengkonsumsi gula dan karbohidrat secukupnya. Lebih aman daripada saudara langsung memvonis orang yang gendut itu orang yang rakus! Ganas deh.
Pemahaman tentang sebuah barang, apalagi barang sampah dipengaruhi oleh pemahaman saudara dan saya untuk mengelolanya jadi emas. Kalau pemahaman kita pendek maka sampah akan tetap jadi sampah dan tempatnya yang layak dan pantas ya di tempat sampah. Kalau pemahaman kita lebih bagus lagi maka sampah tadi akan bisa bermanfaat lebih dari fisiknya dan pastinya bernilai dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Ambil pemahaman tentang DIY ini untuk segala macam sisi di kehidupan saudara dan saya. Kalau melihat sesuatu jangan negatif thinking dulu. Wah barangnya sudah pecah, buang saja! Itu sangat disayangkan. Kalau melihat hal dalam diri kita yang kurang elok, jangan langsung divonis ini jelek. Harus dibuangi itu juga sangat disayangkan.
Kalau melihat berita yang berkembang sekarang, jangan langsung di terima. Ambil berita-berita sampah itu, olah sedikit dan ambil kenapa ada berita semacam itu, tambahi sedikit pemikiran positif, makan saudara akan bisa melihat dari sisi yang baik dan benar akan berita tadi. Tidak langsung diterima mentah-mentah dan langsung juga menyulut emosi demi emosi kita.
Latih kemampuan kreatif diri kita, saudara dan saya untuk mengelola berita sampah, untuk mengelola pikiran sampah, untuk mengelola berita sampah. Nggak mudah memang, namun jikalau saudara dan saya mau dan niat maka akan jelas akan jadi apa barang sampah tadi kalau sudah diberi sentuhan DIY? Jelas pula akan jadi apa pemikiran sampah tadi kalau diberi sentuhan pemahaman lebih dalam tentang hal-hal lain yang berhubungan dengan pemikiran sampah tadi?
Demikian dengan berita-berita sampah yang banyak beredar di tengah masyarakat, saudara bisa jelas tahu akan isi pikiran si pembuat berita, apa maksud penulisanya, dan akhir dari berita sampah tadi disampaikan.
Jangan lantas saudara langsung copy paste berita sampai tadi disampaikan mentah dan bulat kepada orang lain. Tahan saja di dalam diri saudara, jadikan saudara recycle bin-nya berita tadi. Maka berita sampah tadi akan stop berhenti di saudara.
Dan saudara punya dua sisi materi tentang kebenaran berita tadi: Berita sampah dan berita nyata. Kreatifkan sesuai dengan kedalaman ilmu dan pemahaman saudara. Kelola kemampuan diri saudara dan saya untuk membuat emas dari sampah! Semoga bermanfaat!.
*Agus Susanto
(housemusicjember@@gmail.com)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Minggu, 14 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar