Setiap Sahur dan Buka Puasa, Selalu Bareng Keluarga
Memiliki tiga istri cantik, tidak pernah membuat Lora Fadil, bingung mengatur waktu berbuka bersama. Karena ketiga istrinya sudah terlanjur kompak, sahur bareng pun selalu mereka gelar rame-rame. Seperti apa?
RULLY EFENDI,Jember
![]() |
RUKUN-RUKUN SAJA : Lora Fadil tetap berusaha adil. Buka puasa pun, mengajak ketiga istrinya untuk buka bersama menyantap menu masakan. |
SELALU pilih lesehan saat makan bersama. Pun demikian setiap kali berbuka puasa. Namun yang istimewa dari Lora Fadil Muzakki Syah, setiap kali berbuka puasa ditemani tidak orang wanita cantik. Mereka, para istri yang sama-sama dia cintai.
Ketiga perempuan itu Siti Aminah, Yeni Kurnia dan Novita. Bagi putra pengasuh Ponpes Al Qodiri Gebang itu tidak sulit mengajak buka bersama tiga istrinya. Selain memang ketiganya sudah terlanjur kompak, hanya Novita yang tidak tinggal satu atap di rumah Gebang Patrang."Karena sudah terlanjur punya rumah di Perumahan Argopuro," kata Lora Fadil.
Meski demikian, mereka memilih selalu berbuka bersama, sembari mengajari anak-anak mereka yang mulai belajar berpuasa. Menariknya, ketiga istri saling menularkan ilmu tentang makna puasa, kepada semua anak Lora Fadil, meski berlainan ibu."Mereka bertiga menganggap semua anaknya dan anak-anak, juga menganggap ketiganya itu ibunda mereka," tuturnya. Selain momen berbuka bareng, rupanya keluarga kompak produk poligami, ini juga memprioritaskan selalu sahur bersama. Momen itu lagi-lagi tidak sulit, karena setiap malam di Ponpes Al Qodiri selalu ada jadwal Riyadoh Manaqib. Sehingga setelah menggelar Riyadoh Manaqib, waktunya sang lora berkesempatan sahur bersama.
Menu Paling Favorit adalah Ikan Lele
Semisal disuruh memilih, Lora Fadil, lebih senang momen sahur bareng. Sebab setiap kali sahur, mereka menggelar di kediaman sang ayah KH. Achmad Muzakki Syah."Abuya (KH Achmad Muzakki, Red) sudah sepuh. Salah satu cara membahagiakan abuya, menemaninya sahur bersama," kontanya.
Lora fadil mengaku brsyukur, karena ketiga istrinya tidak pernah protes meski melewaati Ramadan dengan kesederhanaan. Sebab, keluar mereka memaknai puasa tidak sekadar menahan lapar dan dahaga di siang hari. Bagi Lora Fadil dan keluarga, hidup sederhana di bulan suci juga bagaian dari ibadah.
Soal makna puasa, Lora Fadil, juga memiliki keyakinan bahwa Allah juga mengajarkan umatnya, ikut merasakan apa yang setiap hari dirasakan fakir miskin. Sehingga, mereka yang hidupnya serba kecukupan kemudian muncul sebuah empati.
Tidak heran kemudian, menu paling mewah selama berbuka puasa di keluarga Lora Fadil, tak lain hanya seekor ikan Lele. bahkan yang paling sering, hanya ditambah sayuran kegemarannya.
Meski cuma tahu tempe plus sayuran, namun rupanya ketiga istri sang lora sama-sama ikut andil saat memasaknya. Tidak heran kemudian, sore menjelang waktunya berbuka puasa, ketiga wanita cantik itu ramai di dapur rumah Gebang Patrang.
Begitu pula dengan kebutuhan Lebaran untuk ketiga istri dan anak-anak mereka. Semua tidak ada yang mewah. Meski serba sederhana di bulan Ramadan, namun tentu mereka tidak mengesampingkan makna sebuah kebahagiaan. Sebab sejatinya, mereka memilih hidup bersama untuk meraih sebuah kebahagiaan tanpa dusta.
Kejujuran dan sikap adil untuk ketiga istrinya, rupanya juga ditunjukkan Lora Fadil, di momen Lebaran Idul Fitri. Memiliki tiga istri, tentu dia juga memiliki tiga mertua yang berbeda. Sehingga, dia pun harus mudik ke masing-masing rumah mertuanya.
Karena sudah sejak beberapa tahun berpoligami, tentu sudah ada cara yang sama-sama saling memaklumi. Seperti, sebelum takbir Idul Fitri berkumandang, ketiga istrinya sudah pulang ke rumah orang tuanya masing-masing. Sementara sang lora, menunggu usai Salat Idul Fitri, sambil menunggu sungkem ke orang tua yang dipanggilnya Abunya, KH Achmad Muzakki Syah.
Setelah prosesi sungkem usai, baru kemudian dia mudik bergantian kerumah mertuanya masing-masing. Berangkatnya, dimulai dari yang paling jauh, rumah keluarga Siti Aminah, yang ada di Pasuruan. Kemudian, pulang ke Jember mampir di Kecamatan Bangsalsari, rumah keluarga Besar Yeni Kurnia."Baru setelah itu mudik ke rumah istri ketiga (Novita)," jelasnya. Setelah semua menyelesaikan keperluan Lebaran, baru kemudian ketiga istrinya kembali lagi ke rumahnya, yang di Jember.(c1/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Jum'at, 16 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar