Ngabuburit Gowes ke Kampung, Menu Wajib Sayuran
Menjalankan ibadah puasa bukan alasan untuk tetap menjalani rutinitas sehari-hari. Hal ini pulalah yang selalu dijaga oleh Ahmad Halim, Ketua Komite Olahraga Naional Indonesia (KONI) Jember. Dirinya selalu menjaga agar badan tetap bugar selama menahan hawa nafsu dan lapar sebulan penuh.
RANGGA MAHARDIKA, Jember
![]() |
JAGA KEBUGARAN : Meskipun puasa, Ahmad Halim, Ketua KONI Jember tetap menjaga kebugaran dengan gowe sembari ngabuburit menunggu beduk adzan magrib. |
SENJA kali ini begitu indah. Apalagi, saat mentari sudah mulai masuk ke peraduannya. Sesosok pria tampak dengan santai menembus keramaian pusat kota Arjasa dengan menggunakan sepedanya. Meskipun terlihat peluh membasahi wajahnya, sosok pria ini tampak tetap membagikan senyum pada masyarakat yang menyapanya."Hampir tiap sore saya selalu gowes, sekalian ngabuburit," ucap pria bernama lengkap Ahmad Halim, yang juga ketua KONI Jember ini. Gowes biasanya dilakukan dengan melewati kampung-kampung dan desa yang ada di sekitar rumahnya.
Kegiatan ini mulai dilakukan rutin sejak berapa waktu terakhir. Bahkan saat puasa, hobi mancal sepeda tersebut tidak berhenti."Kalau puasa malah lebih asyik bersepeda. Jadi gak merasa lemes," ucap pria kelahiran Jember,25 Desember 1976 ini. Halim biasanya mengawali kegiatan gowes mulai pukul 16.00 WIB dan pulang ketika menjelang adzan magrib.
Selama Puasa Ikut Merawat Pemain Persid
Menurut ayah dua putra dan tiga putri ini, kegiatan gowes diakuinya cukup memberikan dampak kepada kebugaran tubuhnya. Bukan hanya sekedar gowes, namun dirinya juga menjalankan olahraga lainnya."Kalau pas ada longgar biasanya juga driving (latihan golf)," tutur putra pertama pasangan almarhum Ahmad Maksum dan Siti Hasanah ini.
Baginya, yang istimewa saat menghadap meja makan untuk buka adalah menu wajib, yakni sayuran dan teh."Itu cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh," ucap lulusan STIE Jogjakarta ini.
Biasanya, untuk berbuka puasa ini ada tradisi keluarga sendiri yang dilakukan. Yakni berbuka puasa bersama-sama tiap seminggu sekali."Ada anjangsana, berkumpul keluarga besar," tuturnya.
Bagi pria yang juga alumnus SMAN 2 Jember ini, puasa ramadan ini memiliki dua makna. Puasa Ramadan ini dirasa menjadi ibadah yang cukup istimewa jadi dibandingkan dengan menjalankan ibadah yang lain."Karena selain latihan menempa fisik dengan haus dan lapar, juga rohani untuk menahan marah dan ucapan," jelasnya.
Oleh karena itu, pria yang juga pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember ini pun juga menahan diri dengan berbagai hal-hal yang negatif. Hal inilah yang diakuinya cukup berat dibandingkan hanya sekadar menahan lapar dan haus."Yang sulit memang harus menahan ucapan, hati dan mata," ucapnya tersenyum.
Namun, Halim selalu berusaha untuk meningkatkan dan memperbanyak ibadah selama puasa kali ini. Diantaranya dengan memperbanyak untuk salat sunah, mangaji dan berbagi dengan sesama."Ya aktivitas seperti puasa biasanya-lah," ucapnya merendah. Apalagi, selama bulan puasa juga sedang punya kegiatan merawat 'anak asuh' yakni pemain Persid Jember.
"Kini juga fokus merawat anak-anak Persid. Kan selama puasa tetap masuk mess," jelasnya. Sehingga dirinya pun berusaha menjaga anak-anak ini agar tetap bisa berlatih dengan fokus meskipun sebagian besar puasa. Mereka diakui tetap melahap porsi latihan yang diberikan oleh pelatih untuk menjaga kebugaran. Sehingga saat bertanding dan mulai kompetisi nantinya kondisi badan tetap bugar.
Halim juga berharap dengan bulan penuh berkah ini juga bisa berdampak pada prestasi olahraga di Jember, terutama sepakbola."Antusiasme masyarakat Jember terhadap olahraga khususnya bola masih cukup tinggi," jelasnya.
Dia mengatakan masyarakat butuh hiburan tersebut karena setiap pertandingan selalu berjubel penontonnya. Dirinya berharap antusias masyarakat ini juga dibarengi dengan prestasi Persid yang bisa moncer dan naik kasta.(hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Kamis, 01 Juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar